03 May 2010

PENGURUS TBM IBUKU MENGIKUTI PELATIHAN

Bulan april 2010, pengurus taman bacaan ibuku mendapatkan 2 kesempatan bagus : 1. Mengikuti workshop pengelola TBM se Jawa Tengah yang diselenggarakan dinas pendidikan provinsi jawa tengah pada tanggal 5 s.d 7 bertempat di gedung PKK Ungaran; 2. Mengikuti pertemuan komunitas SLIM Jogjakarta pada tanggal 24 di Fak. Geografi UGM.

 
Workshop pengelola TBM, menjadikan pengurus taman bacaan ibuku mengerti bagaimana cara mengembangkan TBM, bertemu dengan banyak pengurus TBM se Jawa Tengah dan yang penting bahwa sebenarnya pemerintah peduli dengan keberadaan TBM. Ternyata pemerintah pusat maupun provinsi banyak mengucurkan dana untuk pengembangan TBM, informasi ini seakan membuka mata pengurus TBM ibuku yang selama ini tidak pernah mendapat informasi bagaimana cara mendapatkan dana bantuan dari pemerintah dan tidak pernah tahu ternyata pemerintah banyak mengucurkan dana.

 
Untuk mengembangkan sistem pengelolaan TBM, pengurus berusaha mengikuti pertemuan komunitas SLIM Yogja, walaupun menempuh perjalan jauh demi taman bacaan pengurus tetap semangat. Pada pertemuan ini dibahas bagaimana menginstall software senayan, mengupgrade ke versi stable 14, dan berdiskusi mengenai aplikasi, hal-hal yang perlu ditambahkan. Adanya pertemuan ini pengurus TBM ibuku semakin mantap menggunakan software open sounce senayan karena didukung oleh pustakawan-pustakawan yang selalu ingin maju yang yang dibuat oleh Hendro Wicaksono (hendro.wicaksono@diknas.go.id) dan Arie Nugraha (arie@senayan.diknas.go.id) dari diknas (Departemen Pendidikan Nasional). Komunitas SLIMS Yogja dikomandani Purwoko, Ari, Tarto dan Budi.
READ MORE - PENGURUS TBM IBUKU MENGIKUTI PELATIHAN

05 February 2010

TAMAN BACAAN IBUKU BUKA CABANG

Alhamdulillah, taman bacaan ibuKu dapat membuka cabang yang pertama tepatnya di desa Gribig kecamatan Gebog. Pembukaan cabang ini hasil kerjasama antara taman bacaan ibuKu yang berada di desa Loram wetan kecamatan Jati Kudus (pusat) dengan ibu-ibu PKK desa Gribig dan didukung penuh oleh kepala Desa Gribig. Launching dilaksanakan hari sabtu tanggal 30 Januari 2010 dengan pemutaran film GARUDA DI DADAKU.

Pada tahap awal buku-buku disediakan oleh taman bacaan ibuKu pusat sebagai modal awal taman bacaan cabang. Perkembangan selanjutnya diharapkan taman bacaan dapat menambah koleksi secara mandiri yang diusahakan oleh pengurus cabang, mendapat bantuan buku dari pihak-pihak yang peduli dan dari partisipasi anggota sebagai syarat pendaftaran.

Pengelola taman bacaan ibuKu pusat berusaha terus memantau kelangsungan taman bacaan cabang dengan kunjungan rutin dan berbagi pengalaman cara-cara pengeloaan taman bacaan. Untuk menambah variasi bahan bacaan, pengurus taman bacaan pusat berencana memberi pinjaman buku kepada taman bacaan cabang secara bergilir setiap bulan.

Kami pengurus taman bacaan ibuKu siap bekerjasama dengan siapa saja yang peduli dengan minat baca masyarakat khusus anak-anak usia sekolah untuk membantu membuka taman bacaan.



READ MORE - TAMAN BACAAN IBUKU BUKA CABANG

31 December 2009

SELAMAT JALAN BAPAK DEMOKRASI




Diakhir tahun 2009 tanggal 30 Desember jam 18.45 WIB bangsa Indonesia kehilangan bapak bangsa yaitu KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dengan wafatnya beliau, kita sebagai warga Indonesia tentunya merasa kehilangan. Semoga rasa kehilangan ini tidak sesaat saja tetapi dapat mengingatkan kita tentang jasa-jasa, karya-karya, pemikiran-pemikiran beliau, lebih-lebih dapat diterapkan untuk kebaikan bangsa Indonesia. Pemikiran-pemikiran Gus Dur dengan caranya sendiri memang kadang kontroversional, mungkin itu suatu lompatan pemikiran yang berguna dimasa depan, yang belum bisa dipahami secara umum pada saat itu. Gus Dur adalah salah satu bapak demokrasi Indonesia, bapak bagi kaum minoritas, menjunjung tinggi plurarisme yaitu dengan membolehkannya kembali budaya etnis tionghoa tampil dimuka umum, memberi pencerahan hubungan antar agama dan negara. Selamat jalan Gus Dur semoga dedikasi jiwa dan ragamu bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
READ MORE - SELAMAT JALAN BAPAK DEMOKRASI

30 December 2009

MENGAMBIL TULISAN LAIN




Selama oktober sampai belum ada tulisan baru di tab "Menu Lis", bukannya tidak ada ide, tapi untuk menulis terasa berat. Inilah tantangan memelihara rutinitas, padahal sudah komitmen membuat minimal 1 tulisan dalam 1 bulan. Menjaga dan memelihara yang sudah ada ternyata lebih berat daripada membuat atau mengawali. Kali ini pengelola taman bacaan "ibuku" mencoba mengambil artikel dari penulis lain yaitu dari tulisan SUJIWO TEJO yang dimuat di harian KOMPAS pada tanggal Jumat, 9 Oktober 2009. Tulisan ini menarik karena ada kaitan dengan PANCASILA, hasil pemilu 2009 dan ramalan tahun 2012.




Mendukung Keotoriteran SBY


Oleh SUJIWO TEJODalang

Sebentar lagi dikukuhkan penguasa periode 2009 sampai direncanakan 2014. Banyak yang waswas, SBY nanti akan memimpin tanpa oposisi. Mereka berandai-andai, dukungan yang sama sekali tanpa pembantah kelak akan memaksa SBY memegang tampuk kekuasaan secara otoriter.

Penulis sebaliknya justru mendukung keotoriteran SBY sejauh ia kembali teguh memegang nilai-nilai yang sekarang mungkin telah kita anggap basi, kedaluwarsa, dan tidak "seksi": Pancasila. Tanpa keteguhan SBY kepada Pancasila, dasar negara yang kini tidak saja kita anggap kedaluwarsa tetapi malah kita tertawakan, totalitas dukungan kepada SBY sesungguhnya justru menjadi perangkap.

SBY diperosokkan menjadi tumbal kehancuran Nusantara. Dasar pikiran kaum penjebak masuk akal. Negeri ini memang harus dibiarkan hancur lebih dahulu untuk bangkit dan jaya memasuki babak baru Nusantara setelah tahun 2012.

Titik jumpa

Jalur ilmiah dan nirilmiah seakan mencapai titik jumpa dalam menjelaskan kebangkitan Nusantara itu. Buku Prof Arysio Nunes dos Santos, Atlantis: The Lost Continent Finally Found (2005), menunjukkan bahwa kerajaan Atlantik yang pernah berjaya dan sampai sekarang masih misterius bisa jadi tempatnya tidak di mana-mana, melainkan, ya, Nusantara ini. Temuan pakar asal Amerika Latin itu seakan memperkukuh studi selama kurang lebih 30 tahun Denys Lombard dalam Nusa Jawa: Silang Budaya.
Antropologiman Perancis itu menggarisbawahi lebih rinci dan meyakinkan suatu hal yang sebenarnya sama-sama kita sudah tahu sejak di bangku sekolah. Yaitu, tentang betapa istimewa kedudukan Nusantara dulu maupun—seharusnya—nanti. Lalu, para sejarawan banyak yang bilang bahwa setiap tempat punya periode atau siklus sejarahnya sendiri. Nusantara menurut mereka berperiode 700 tahunan.

Seputar tahun 2012 adalah 700 tahun setelah jaya Majapahit dan dua kali 700 tahun setelah jaya Sriwijaya. Rekan-rekan dari dunia paranormal sudah banyak berkasak-kusuk: rentang 2012 ke 2016 adalah tahun-tahun yang patut diramalkan sebagai pemunculan kembali Sabdo Palon- Noyo Genggong. Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa sirna Sabdo Palon-Noyo Genggong akan menandai runtuh Majapahit dan kelak Nusantara meraih jayanya kembali sekembali pasangan misterius Sabdo Palon- Noyo Genggong.

"Kalatida" dan "Kalabendu"

Titik temu jalur ilmiah dan nirilmiah itu bisa dipadukan juga dengan dasar pikiran ramalan Ronggowarsito. Pujangga keraton Surakarta ini membuat siklus tiga zaman. Urutan ketiga adalah zaman kekacauan pribadi, Kalatida, zaman kekacauan pribadi yang memuncak menjadi kekacauan kolektif, Kalabendu, lalu ketenteraman, Kalasuba. Algoritmanya cocok dengan prinsip chaos dalam fisika modern, temuan 1,5 abad berikutnya.

Bahwa chaos akan terdorong ke arah chaos lebih lanjut sampai pada akhirnya ke puncak chaos, Kalabendu karena hanya di dalam Kalabendu-lah terkandung energi internal mendorong keadaan kembali normal. Ekstremnya, bisa dikatakan bahwa tak perlu campur tangan eksternal buat mengembalikan Kalabendu kepada Kalasuba.

Mudah dipahami ketotaliteran SBY nantinya, yang melebihi ketotaliteran Soeharto, akan dipakai para oknum mendorong keadaan Kalatida ke Kalabendu. Soeharto cuma memegang angkatan bersenjata dan Golkar melalui pemilu yang terkesan tak demokratis. Bayangkan, SBY memegang angkatan bersenjata, kepolisian, dan seluruh partai melalui pemilu yang terkesan demokratis.

Pada Kalabendu itu nanti akan muncul energi internal membalik sejarah kepada seputar tahun 2012. Kalau dipas-paskan dengan ramalan suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko dan prediksi mereka mengguncang dunia ilmiah tahun lalu, bahwa akan terjadi kebangkitan besar di dunia pada 21 Desember 2012, berarti, ya, saat itulah tampil pemimpin agung pengusung babak baru Nusantara, babak Kalasuba.

"Kalasuba"

Dengan dukungan mutlak dan mau tak mau berarti kekuasaan di satu tangan, SBY sesungguhnya bisa berbalik menjebak kaum penjebak. Kaum penjebak menjerumuskan SBY menjadi faktor akseleratif peningkatan Kalatida ke Kalabendu. Namun, pada saat yang sama, dengan keotoriterannya, SBY dapat "menyihir" diri sendiri menjadi energi internal pembalikan Kalabendu menjadi Kalasuba.

Dengan keotoriterannya, SBY bisa menjadikan diri sebagai teladan yang wajib dicontoh dalam menafsirkan maupun melaksanakan Pancasila yang belakangan ini telah kita anggap basi.

Pancasila

Sekadar usul yang mungkin bisa dipertimbangkan, berikut adalah tafsir Pancasila atas dasar Hasta Brata dari tradisi wayang, tradisi yang oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia.

Ketuhanan Yang Maha Esa berarti seluruh warga, terutama para pemimpinnya, lebih-lebih pemimpin puncaknya, yakni kepala negara, harus suwung. Suwung itu zero, tetapi bukan empty. Pemimpin hanya melekat kepada Tuhan. Ia tidak melekat kepada yang lain, termasuk pada harta benda miliknya. Pemimpin boleh kaya dan berkuasa (berisi), tetapi tak boleh punya kemelekatan pada harta-benda dan kekuasaan tersebut (kosong).

Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti manakala kemaslahatan bersama dunia membutuhkan harta benda dan kekuasaannya, pemimpin—terutama pemimpin tertinggi—yang telah suwung harus merelakannya. Ini bagai Prabu Yudistira yang bahkan merelakan darah dagingnya sendiri diiris, bagaikan Nabi Ibrahim yang bahkan merelakan anak sendiri buat disembelih.

Persatuan Indonesia berarti pembatasan wilayah imajiner kepedulian kita terhadap seluruh makhluk agar keanekaragaman di dunia tetap terpelihara. Tak bisa seluruh dunia kita jadikan satu negara dan satu bangsa. Ini akan menyalahi kodrat lima unsur sumber daya alam: materi, waktu, energi, ruang, dan keanekaragaman.

Selanjutnya, hanya orang- orang yang terbukti mampu menjaga keanekaragaman dunia melalui persatuan Indonesia dalam ranah kemanusiaan atas dasar ketuhanan itulah yang berhak memimpin musyawarah mufakat. Itulah seyogianya makna sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Dengan keotoriterannya, SBY nanti bisa berfatwa: tak boleh ada musyawarah apa pun yang agendanya bukan untuk sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
READ MORE - MENGAMBIL TULISAN LAIN

01 October 2009

TITIK AWAL SEBAGAI TITIK AKHIR

Tulisan ini terinspirasi dari sinetron PPT jilid 3 yang diperakan oleh Deddy Mizwar, group lawak bajaj dan lain-lain. Dalam salah satu episode dikisahkan si Juki mendapat kiriman sagon (makanan kesukaan JUKI dimasa kecil) dari emak tirinya. Dilakonkan si Juki memengang erat toples berisi sagon sebagai ungkapan kerinduan yang mendalam pada si emak. Pada sesi makan bersama digambarkan si Juki membagikan sagon kepada bang Jack dan kedua temannya. Si Juki mengambil bagian setelah semua mendapat bagian. Pada adegan inilah yang menarik, dimana Juki yang mempunyai hak/kuasa atas sagon membagikan dulu kepada orang lain sebelum dia menikmati, karena adegan ini dapat dihubungkan dengan kehidupan keluarga, pemerintahan dan kelangsungan dunia ini.


Dalam kehidupan rumah tangga orang tua baik ayah maupun ibu yang bekerja, tidak akan egois, semua hasil yang didapat tidak digunakan sendiri, tapi dengan ketulusan hati digunakan untuk membiayai anak dan keluarga dan ini sangat wajar terjadi. Dalam hal makanpun orang tua akan selalu mengutamakan anaknya terlebih dulu.


Suatu benda bergerak 1 putaran apabila bergerak berputar pada sumbunya dimana titik awal bergerak menjadi titik akhir gerak. Bumi tempat hidup manusia mengalami gerak rotasi (berputar), 1 putaran bumi menempuh waktu 23h 56m 4,1s yang dibulatkan menjadi 24 jam. Dalam 24 jam mengalami perubahan siang dan malam. Bagaimana jika bumi tidak berputar ? satu sisi bumi akan mengalami siang terus menerus dan 1 sisi mengalami malam terus menerus. Sisi bumi yang mengalami siang terus akan meningkat suhunya, dan sisi bumi yang mengalami malam terus akan menurun terus suhunya. Hal ini sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada dibumi.


Dalam kehidupan pemerintahan negara sudahkah seperti diatas ? seorang pemimpin yang menguasai segala bidang dan kekayaan alam mementingkan kebutuhan rakyatnya terlebih dahulu atau tidak ? silahkan dijawab sendiri, mau dibawa kemana negara Indonesia yang tercinta ini.

READ MORE - TITIK AWAL SEBAGAI TITIK AKHIR

  © Blogger template 'External' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP