31 October 2008

SADAR HIDUP

Apabila kita disuruh memilih bagaimana kita menjalani hidup ? pastilah kita menjawab ingin hidup seperti di TV, rumah mewah dengan segala macam fasilitas, makan segala ada, mobil tersedia, pingin pergi kemana bisa dan banyak lagi, tapi tidak tahu pekerjaannya apa karena yang tampil di TV hanya enaknya saja.

Keinginan hidup mewah sah-sah saja, tapi kalau dicermati secara seksama, banyak keruwetan-keruwetan yang muncul. seperti biaya yang dikeluarkan untuk perawatan, penjagaan dan operasional. Ditambah lagi beban kekawatiran akan kehilangan kekayaan/barang-barang. Kalau menuruti keinginan hidup mewah, hal ini tidak akan pernah selesai, karena sesuatu yang baru, yang lebih baik, yang lebih canggih akan terus bermunculan. Mungkin perlu berhenti sejenak untuk mengetahui kapan waktu selesainya untuk memenuhi segala keinginan itu. Bagi yang terbiasa dengan hidup mewah apakah sudah siap dengan kehilangan. Kehilangan sesuatu yang berharga, yang disayangi atau yang dibanggakan.

Kesadaran diperlukan bagi yang hidup mewah, yang hidup pas-pasan (pas ada kebutuhan pas ada rejeki), atau bagi yang hidup dalam kekurangan (untuk kebutuhan makan aja harus mikir tujuh kali), apakah kita sadar dengan dengan gaya hidup kita, dengan segala resiko secara pribadi, dampak kepada lingkungan dan masyarakat sekitar.
Bagi yang ingin hidup mewah atau sudah hidup mewah apakah benar-benar sudah sadar dengan hidupnya, atau malah hanya menuruti :
- nafsu keserakahan. Keserakahan ingin memiliki segala sesuatu padahal sesuatu itu belum tentu dibutuhkan.
- Kepuasan materi. Kepuasan yang tidak tahu ujung pangkalnya (kapan kepuasan harus berhenti) seperti terus mengisi gentong yang bocor, terus diisi tapi tidak akan penuh.
- Ingin tampil wah. Ini menandakan kita tidak punya rasa percaya diri, selalu ada rasa yang kurang pada diri kita.

Bagaiman dengan persoalan hidup sehari-hari sekarang ini, masihkah keinginan hidup mewah tetap menjadi obsesi atau berdamai dengan kenyataan bahwa hidup ini semakin sulit. Selamat bagi yang bisa hidup mewah, tapi coba direnungkan kembali kepada kebutuhan dasar manusia, apakah hidup kita terlalu banyak yang sia-sia. Bagi yang hidup seadanya marilah kita bersyukur dan tetapi berusaha meningkatkan kualitas hidup. Bagaimana kita dapat menyadari hidup, mengelola kehidupan, dapat menjalani hidup secara efisien tanpa dibebani keinginan yang neko-neko, mengetahui keadaan sekitar dengan tetangga, tidak terasingkan dilingkungan sendiri.

Hidup ini sangat singkat harus ditempuh dengan bijak dan penuh kesadaran, esensi hidup adalah dapat berguna dan memberi kebahagian bagi orang lain serta bermanfaat bagi lingkungan. Keberhasilan hidup orang tidak diukur berapa kekayaan, gelar yang telah dikumpulkan, tapi bagaimana ia dapat menjadikan orang lain berdaya guna, orang lain mandiri, orang lain sukses.

READ MORE - SADAR HIDUP

  © Blogger template 'External' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP