27 July 2009

JENIS-JENIS KEBENARAN

Kasus pernikahan dibawah umur syekh Puji banyak mendapat perhatian dan menjadi bahan yang menarik di Media massa samapi infotainment. Kasus ini membawa Syekh Puji ke Tahanan yang didukung oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Menurut hukum negara, menikahi gadis dibawah umur adalah suatu pelanggaran atau perbuatan melawan hukum. Sedangkan menurut syekh Puji pernikahannya adalah sah menurut hukum Agama. Karena agama Islam diakui oleh negara maka pernikahnnya secara sirri sah juga.

Ada kasus lagi di Bandara Soekarno-Hatta, Sepuluh anak berusia 10 hingga 13 tahun itu ditangkap karena kedapatan bermain judi koin. selama satu bulan mereka ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Banten. Menurut Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, Ariest Merdeka Sirait, menilai polisi yang menahan sepuluh anak karena kedapatan berjudi salah prosedur dan melanggar hak anak. Ariest mengatakan, selama satu bulan ditahan mereka tak didampingi kuasa hukum. Bahkan, upaya orangtua mereka agar anak-anak tidak ditahan agar bisa bersekolah tidak dikabulkan polisi.


Kita sering melihat atau melakukan perbuatan yang kita dianggap sudah benar, tapi kadang menurut orang tidak benar, keadaan ini bisa menjadikan kita bingung mana yang benar.

Disini tidak membahas mengenai mana yang benar, tapi ternyata benar itu ada banyak macam, tergantung melihatnya dari sisi yang mana. Apabila kalau sudah menyangkut antara orang tua dan anak atau orang yang lebih tua atau anak muda, pasti anak muda kalah dengan kata-kata ampuh orang tua yaitu : “ orang tua itu sudah pernah muda tapi anak muda belum pernah jadi orang tua. Orang tua sudah sudah banyak makan asam garam/pengalaman.”

Melihat kasus-kasus yang ada ternyata terdapat banyak ragam kebenaran :

  1. benar yang hakiki, kebenaran ini hanya milik sang pencipta.
  2. benar menurut agama, kebenaran yang diyakini oleh, agama. Karena di dunia banyak macam agama, sesuatu menurut agama A benar belum tentu benar menurut agama B.
  3. benar menurut ilmu pengetahuan, kebenaran ilmu yang digali melalui dasar-dasar pemikiran manusia. Kebenaran ini dapat dibuktikan teori-teori dan akan terus diyakini benar apabila belum ada teori atau fakta yang dapat menyanggah. Dengan ilmu dapat menerangkan fenomena-fenomena yang ada di alam semesta ini. Dengan ilmu, hal-hal yang pada awalnya dianggap suatu ramalan, suatu klenik, suatu yang gelap, dapat menjadi jelas kalau sudah dapat diteorikan. Teori yang sudah ada kadang kala kurang pas kalau diprakteknya, ini bisa terjadi karena syarat-syarat terbentuknya teori tidak sama dengan kondisi nyata/praktek. Pada kondisi ini teori/ilmu lama dapat diperbaharui apabila sudah ditemukan teori baru yang dapat merumuskan semua kondisi.
  4. benar menurut negara. Didunia jumlah banyak sekali ± ada 195 negara. Semua negara punya aturan sendiri, dan ini bisa berbeda tiap negara.
  5. benar menurut masyarakat umum (wilayah, adat, suku). Setiap suatu wilayah mempunyai adat kebiasaan berbeda-beda, hal biasanya berdasarkan budaya atau adat istiadat setempat. Suatu bahasa dari satu daerah dengan daerah lain bisa mempuanyai arti yang berlainan dan kadang dianggap suatu hal yang tabu untuk dibicarakan.
  6. benar menurut diri sendiri, benar yang ini berkaitan dengan diri pribadi orang per orang. Benar menurut seseroang belum tentu benar menurut orang lain, karena berdasar ego masing-masing
  7. benar karena kebetulan, benar ini berdasakan pada sesuatu yang tidak jelas, kabur atau malah ngawur, tetapi hasilnya bisa dianggap benar oleh orang lain.
READ MORE - JENIS-JENIS KEBENARAN

  © Blogger template 'External' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP